Friday 31 August 2018

One, Two, Buckle My Shoe by Agatha Christie

By Icha Anindya at August 31, 2018 0 comments
Image result for buckle my shoe agatha christie gramedia
Judul: One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya)

Penulis: Agatha Christie


Penerjemah: Alex Tri Kantjono W.

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2017, cetakan kesembilan)

Halaman: 280p

Beli di: -lupa- (belinya udah lama, tapi baru kebaca 😅)

 

Kali ini Hercule Poirot harus menangani kasus kematian seorang dokter gigi (yang merawatnya beberapa saat sebelumnya). Sang dokter gigi ditemukan tewas dengan lubang peluru di pelipis serta sebuah pistol tergeletak di dekat tangan kanannya. Sekilas nampak seperti kasus bunuh diri, bukan? Tapi bukan Poirot namanya kalau mengganggap suatu kasus punya penyelesaian sesepele itu.

Akan tetapi, belum lagi misteri ini terpecahkan, salah seorang pasien yang juga ditangani dokter gigi yang tewas itu ditemukan meninggal karena kelebihan dosis obat bius. Kalau yang ini jelas terlihat sebagai kasus pembunuhan dan kedua kasus ini saling berkaitan. Poirot kembali mengaktifkan sel-sel kelabu di otaknya, mencari petunjuk, bergelut dengan berbagai teori konpsirasi yang melibatkan bankir terkenal dan dugaan spionase.

Agatha Christie sudah menelurkan banyak karya dan sebagian di antaranya sudah saya baca, sehingga mau tidak mau saya jadi membandingkan satu buku dengan yang lain. Misteri dalam buku ini tampak sederhana dan ternyata ceritanya pun tidak begitu menantang. Beberapa tokoh dan perannya tampak seperti dipaksakan. Misalnya, asisten  pembunuh yang baru disebutkan identitasnya di akhir cerita oleh si pembunuh sendiri. Sang asisten ini boleh dibilang tak kasat mata, keberadaannya sama sekali tak diketahui sehingga rasanya seperti diada-adakan.

Meski demikian, saya tetap menikmati alur cerita. Bagaimana Poirot memecahkan kasus dengan teliti dan runut tetap menjadi poin favorit saya. Sekali lagi kisah ini membuktikan bahwa kemampuan observasi yang baik adalah kunci pemecahan misteri. Gesper sepatu yang lepas meupakan titik pusat dari pusaran kasus. Kalau bukan karena mata Poirot yang tajam, hal sekecil itu pasti sudah luput! 
 

Purple.Bibliophile Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review