Thursday 21 February 2019

Lockwood & co.: The Screaming Staircase by Jonathan Stroud

By Icha Anindya at February 21, 2019 0 comments
Judul: Lockwood & co.: The Screaming Staircase (Undakan Menjerit)

Penulis: Jonathan Stroud


Penerjemah: Poppy D. Chusfani

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama (2017, cetakan ketiga)

Halaman: 424p

Beli di: Gramedia Jogja City Mall


 

Dikisahkan bahwa selama lima puluh tahun lebih, wabah hantu menyerang Inggris. Artinya, setelah matahari terbenam tidak ada orang yang berani keluar rumah karena takut diganggu hantu. Di sisi lain, fenomena supernatural ini membuka peluang karier baru, yaitu penyelidik paranormal. Agensi-agensi pembasmi hantu didirikan, anak-anak dengan bakat supernatural dididik sejak dini untuk menjadi agen berkualitas.

Seorang penyelidik muda dengan bakat luar biasa bernama Lucy Carlyle tak berbeda dengan orang sebayanya. Ia ingin menjadi agen profesional dengan karier cemerlang. Namun, peristiwa traumatis di masa kecilnya menghalanginya bekerja di agensi-agensi besar. Akhirnya ia bergabung dengan Lockwood & co., sebuah agensi pembasmi hantu paling tidak diperhitungkan di London. Meski hanya beranggotakan tiga orang: Anthony Lockwood sang pemimpin, George Cubbins yang ahli meriset, serta dirinya, Lucy bertekad bekerja dengan sepenuh kemampuannya.

Tapi kadangkala yang namanya sial mampir juga. Salah satu kasus yang mereka kerjakan berakhir dengan kerusakan fatal dan mengakibatkan mereka harus membayar sejumlah denda. Tak lama setelah itu, mereka kembali disewa untuk memecahkan kasus teror supernatural di sebuah rumah paling berhantu di Inggris dengan tawaran imbalan yang besar. Tak disangka, selain memecahkan misteri rumah berhantu, mereka juga memecahkan misteri lain tanpa sengaja.

Jujur saja, cerita horor adalah kelemahan saya. Iyaaa, saya pengecut banget, makanya nggak mau baca atau nonton segala hal ber-genre horor. Tapi demi RC saya beranikan diri untuk mencoba. Sepertinya saya membuat keputusan yang tepat membaca buku ini. Premise-nya nggak biasa, alurnya nggak bertele-tele, tokoh-tokohnya digambarkan secara jelas, dan saya suka banget unsur detektif yang dimasukkan dalam ceritanya, membuat buku ini nggak sekadar jadi cerita ghostbusters. Unsur mencekam tentu menyelimuti sepanjang buku, tapi sentuhan humor turut memberikan warna. Yang nggak disangka, saya malah jadi ketagihan! The Screaming Staircase adalah buku pertama dari lima seri Lockwood & co., jadi sepertinya nggak butuh alasan lagi untuk membaca lanjutannya. Buat saya yang sampai sekarang nggak mau nonton film horor, buku ini adalah pilihan tepat untuk mengasah keberanian, walaupun kalau malam bacanya ditemenin suami 😅



POPSUGAR 2019 Reading Challenge
Kategori: A ghost story


*All pictures are taken from Google

Monday 11 February 2019

The Palace of Illusions by Chitra Banerjee Dhivakaruni

By Icha Anindya at February 11, 2019 0 comments
Related image
Judul: The Palace of Illusions (Istana Khayalan)

Penulis: Chitra Banerjee Divakaruni


Penerjemah: Gita Yuliani K.

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama (2009)

Halaman: 496p

Beli di: lupa, soalnya udah lama banget, pokoknya beli di Solo 😅


 

Awalnya, saya terpesona oleh buku ini karena judulnya. Istana Khayalan. Kok kedengarannya indah dan magical sekali ya?

Kemudian saya membalik si buku, membaca tulisan di sampul belakangnya dan kalimat pertama yang tertulis di situ langsung membuat saya membeli si buku tanpa berpikir panjang.

Istana Khayalan adalah kisah Mahabharata yang diceritakan kembali dengan indah oleh Chitra Banerjee Divakaruni melalui sudut pandang Dropadi.

Hampir semua orang akrab dengan (atau setidaknya pernah mendengar) Mahabharata. Dropadi (atau Drupadi atau Draupadi atau kadang dijuluki Panchali) dijadikan sebagai penutur kisah Mahabharata versi Divakaruni. Alur cerita Mahabharata tak ada yang diubah, tapi bagaimana Dropadi menyikapi setiap peristiwanya, bagaimana hubungan pribadinya dengan setiap tokoh, bagaimana cerita dibuat mengalir dengan melibatkan emosi di dalamnya, serta beberapa twist lain yang diselipkan membuat epos klasik ini punya rasa yang berbeda.

Meski kita tahu bahwa Mahabharata melibatkan tokoh yang luar biasa banya banyak, dapat dikatakan bahwa Dropadi adalah tokoh utama wanita dalam epos tersebut. Dropadi memiliki karakterisasi yang rumit (gabungan kecantikan, ketegasan, kecerdasan, dan kekeraskepalaan). Banyak peristiwa dalam Mahabharata yang berputar di sekeliling Dropadi, membentuk rantai sebab-akibat yang berujung pada pertempuran dahsyat. Divakaruni menyoroti peran wanita, dalam hal ini Dropadi, pada jalannya kehidupan. Betapa wanita punya kekuatan luar biasa dibalik sikap dan tutur lembutnya sehingga tak sepantasnya dianggap remeh.

Saya sendiri penggemar Mahabharata dan sudah mengenal cerita ini sejak balita. Mamah dan Yangti sering ndongengi saya dengan penggalan-penggalan kisah dalam Mahabharata. Saya juga sering mendengarkan wayang kulit dari radio sehingga akrab juga dengan Mahabharata versi Jawa. Babak favorit saya dalam Mahabharata adalah yang dalam wayang dijuduli sebagai lakon Pandhawa Main Dadu. Dropadi punya peran sentral dalam babak ini dan sumpahnya saat itu membawa peperangan yang teramat besar hingga memusnahkan setengah dinasti Kuru.

Oh, dan Mahabharata pernah diangkat ke layar kaca oleh sebuah stasiun TV India dan ikut jadi booming di Indonesia. Ini Dropadi-nya.
Image result for pooja sharma

Pooja Sharma adalah Dropadi favorit saya! 😆

By the way, saya beli dan menamatkan buku ini sudah sejak 2009. Cover yang saya pakai di postingan ini bukan cover versi terjemahan bahasa Indonesia karena nggak nemu gambar yang resolusinya bagus. Maafkan 😃



POPSUGAR 2019 Reading Challenge
Kategori: A book inspired by mythology, legend, or folklore


*All pictures are taken from Google

Friday 1 February 2019

The Wrath and the Dawn by Renee Ahdieh

By Icha Anindya at February 01, 2019 0 comments

Judul: The Wrath and the Dawn

Penulis: Renee Ahdieh  

Penerbit: Hodder & Stoughton Ltd (2016)

Halaman: 404p

Beli di: Periplus Malioboro Mall, Jogja


 

In a glimpse:

Every dawn brings horror to a different family in a land ruled by a killer. Khalid, the eighteen-year-old Caliph of Khorasan, takes a new bride each night only to have her executed at sunrise. So it is a terrible surprise when sixteen-year-old Shahrzad volunteers to marry Khalid. But she does so with a clever plan to stay alive and exact revenge on the Caliph for the murder of her best friend and countless other girls. Shazi's with and will get her through to the dawn that no others have seen, but with a catch... she may be falling in love with a murderer.

Setelah membaca "bocoran" di sampul belakang buku yang saya kutip di atas, adakah yang berpikir "Kok kayanya familiar dengan premise-nya ya..."?

Jika nyatanya ada yang berpikir demikian, maka itu seratus persen nggak salah! Sebab buku ini memang retelling dari sebuah karya klasik asal Timur Tengah yang sangat terkenal. Ya, Kisah 1001 Malam atau dalam judul bahasa Inggrisnya, Arabian Nights. Saya sangat menyukai Arabian Nights dan cukup kecewa mengetahui jarang sekali ada adaptasi atau bentuk retelling dari karya tersebut. Dan ketika menemukan buku ini, rasanya bahagiaaaa banget.

Seperti yang sudah saya cuplikkan di atas, premise cerita dalam buku ini dibuat sama dengan Arabian Nights, tapi namanya juga retelling, tentu ada elemen yang ditambahkan dan dimodifikasi sebagai twist sehingga tercipta plot baru. Sementara pada Arabian Nights (sependek yang saya tahu) 99% berisi kumpulan kisah yang diceritakan setiap malamnya, di The Wrath and the Dawn, kisah cinta Khalid dan Shahrzad yang dijadikan sorotan utama. Hadirnya elemen fantasi, sihir, kutukan, dan benda-benda ajaib turut memperindah cerita. Kalau ada hal yang kurang saya sukai, maka itu adalah kurangnya deskripsi dalam buku ini. Tapi hal itu bisa jadi sisi positif juga karena saya bisa membayangkan wujud tokoh dan lokasi serta adegan-adegan yang ada semau saya.

Waktu baca buku ini, ngepas banget saya lagi suka sama beberapa lagu soundtrack film India yang belakangan lagi booming. Saya jadi berharap buku ini difilmkan dengan cast-nya... aktor-aktris India! Hahaha... Meskipun buku ini berlatar di daerah Persia, tapi menurut saya rasanya kok cocok-cocok aja diperankan sama orang India. Feature wajahnya nggak jauh beda kan yaaa 😁

Jadi ini dream cast versi saya. Tolong jangan ditabok 😆

Image result for deepika padukone mastani 
Deepika Padukone as Shazi. Ini saya ngambil gambarnya dia sewaktu memerankan Mastani. Aksesorisnya mirip kan sama yang dipakai di cover buku? Hihi... Saya ngefans sama Deepika. Dia juga sering banget memerankan karakter rebel dan kuat, jadi cocok memerankan Shazi yang strong-willed.

Dan kalau dia Shazi, maka pasti ketebak dong siapa Khalid-nya...

Image result for ranveer singh black kurta wedding

  Ketebak kan? Maapkeun 😅

Saya barisan penggemar Deepika-Ranveer banget pokoknya. Chemistry-nya di on-screen nggak perlu diragukan lagi. Sejak mereka main bareng di Ram Leela, saya udah tau pasangan ini bakal jadi favorit saya setelah SRK-Kajol 😄




Related image

Shahid Kapoor as Jalal. Dia main bareng sama Deepika dan Ranveer di Padmaavat dan saya langsung suka sama gaya cool-nya itu. Keren juga kalau dia jadi kapten pasukan kerajaan.





Related image

 
Shraddha Kapoor as Despina








Image result for sidharth malhotra

 
Siddarth Malhotra as Tariq

 





Nggak sesuai ekspektasi Anda? Sekali lagi maafkan. Namanya juga dream cast 😆



POPSUGAR 2019 Reading Challenge
Kategori: A book you think should be turned into a movie



*All pictures are taken from Google
 

Purple.Bibliophile Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review